Harus Diakhiri! Permasalahan Pendidikan di Indonesia yang Mempengaruhi Kualitas Belajar Mengajar

National Blog Competition
Sub Tema Pendidikan

Seperti yang sudah kita ketahui, Pendidikan merupakan aspek terpenting dalam kehidupan setiap manusia. Dengan pendidikan juga dapat menentukan serta menuntun kita pada masa depan dan arah hidup yang lebih baik. Meskipun tidak semua orang berpendapat demikian, namun pendidikan tetap menjadi kepentingan dan kebutuhan nomor satu. Melalui pendidikan pula dapat membentuk bakat serta keahlian seseorang, dan pendidikan juga umumnya dijadikan tolak ukur kualitas pada setiap orang.


Dalam Bahasa inggris pendidikan adalah education, sedang dalam bahasa latin educatum yang berasal dari kata E dan Duco, E artinya perkembangan dari luar dari dalam maupun perkembangan dari sedikit menjadi banyak, sedangkan Duco artinya sedang berkembang. Dari hal ini dapat kita katakan bahwa pendidikan sebagai upaya pengembangan kemampuan diri, dari yang tidak tahu menjadi tahu, dari yang tidak bisa menjadi bisa.

KI Hajar Dewantara berpendapat bahwa pendidikan merupakan tuntunan pertumbuhan dan perkembangan sebagai manusia ataupun sebagai anggota masyarakat yang bisa mencapai keselamatan dan kebahagiaan dalam hidup. Selain itu Ahmad D. Rimba berpendapat bahwa pendidikan merupakan bimbingan yang dilakukan secara sadar oleh pendidik kepada peserta didik dengan tujuan untuk membentuk kepribadian yang utama secara jasmani dan rohani.

Dalam UU. No. 20 Tahun 2003 Tentang sistem pendidikan nasional pasal 3 disebutkan tujuan pendidikan yakni untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri serta menjadi warga negara yang demokratis juga bertanggung jawab.

Banyak definisi yang menjelaskan tentang bagaimana pendidikan itu sendiri, banyak para ahli yang menyatakan tentang bagaimana itu pendidikan bahkan undang-undang yang menjelaskan apa itu pendidikan, segala sektor di dalam suatu negeri tidak akan terlepas dari yang namanya permasalahan, tidak terkecuali dalam bidang pendidikan ini. Pada kenyataannya, sampai sekarang masih terdapat berbagai permasalahan pendidikan di Indonesia yang masih belum terselesaikan. Hal ini sangat disayangkan jika mengacu pada definisi pendidikan dan pendapat dari berbagai ahli karena pendidikan merupakan salah satu faktor terpenting yang mampu meningkatkan kualitas sumber daya manusia.

Karena sumber daya manusia yang rendah dapat menghambat kemajuan negeri. Misalnya sebanyak apapun sumber daya alam yang dimiliki Indonesia tidak akan berpengaruh terhadap pertumbuhan bangsa apabila tidak dikelola oleh orang yang tepat. Tanpa adanya kualitas pendidikan yang baik maka cita-cita menjadi negara maju hanyalah omong kosong.

 

Nah lalu permasalahan pendidikan seperti apa yang sedang dialami oleh tanah air tercinta kita ?

·         Kurangnya ketersediaan dana pendidikan



Bagi sebagian besar masyarakat, dana merupakan faktor utama yang menghambat proses pendidikan akademis di sekolah. Meskipun sudah ada kebijakan pemerintah wajib belajar 9 tahun, tetap saja biaya untuk mendukung para siswa masih bisa dibilang mahal. Misalnya untuk membeli perlengkapan sekolah, seragam, atau transportasi, adalah biaya di luar akademik yang harus ditanggung oleh masing-masing siswa. Hal tersebut yang biasanya memberatkan para siswa dengan keadaan ekonomi rendah.

Meskipun masih banyak program pemerintah atau lembaga tertentu yang bisa dimanfaatkan seperti Beasiswa, bantuan pendidikan, dan lain-lain, tidak semua siswa bisa mendapatkannya. Ada syarat yang harus dipenuhi oleh para siswa agar mendapatkan bantuan tersebut. Bisa dibilang cukup membantu tapi tidak menyeluruh. Peran pemerintah juga diperlukan dalam kasus ini seperti meninjau kembali mengenai pemerataan biaya bantuan pendidikan di setiap daerah.

Menurut HSBC Global Report tahun 2017, Indonesia termasuk ke dalam negara dengan biaya pendidikan termahal di dunia. Tentu saja tidak sebanding dengan keadaan masyarakatnya yang sebagian besar masih berprofesi sebagai buruh atau karyawan biasa. Itulah mengapa banyak kasus putus sekolah karena kekurangan biaya terjadi di Indonesia.

·         Minimnya bahan belajar mengajar

Kualitas pembelajaran para siswa dipengaruhi juga oleh bahan pendukung belajar. Pemenuhan bahan belajar mengajar di setiap sekolah sesuai dengan jenjangnya, merupakan solusi agar kualitas pembelajaran yang diterima siswa menjadi lebih maksimal. Alat peraga, materi yang sesuai kurikulum yang berlaku, serta bahan-bahan pendukung setiap mata pelajaran perlu ditingkatkan atau ditambah kapasitasnya.

Hal tersebut dilakukan guna memberikan pengalaman pembelajaran pada siswa. Jadi, yang diterima siswa pada proses pembelajaran tidak hanya berupa materi, tetapi pengalaman yang berkaitan dengan mata pelajaran yang diajarkan. Tentu saja cara ini lebih efektif dilakukan agar siswa bisa lebih memahami apa maksud dari pelajaran tersebut.

Di samping itu, pengadaan perpustakaan di sekolah, daerah setempat, serta buku latihan siswa perlu ditingkatkan. Sehingga siswa tidak hanya belajar di sekolah, melainkan bisa belajar di perpustakaan setempat atau mendapatkan pengalaman tersendiri.

·         Rendahnya kualitas tenaga pendidik

Menurut Global Education Mentoring (GEM) Report 2016 oleh UNESCO, pendidikan di Indonesia menempati urutan ke-10 dan urutan terakhir dalam kategori kualitas guru dari 14 negara berkembang. Keadaan tersebut membawa Indonesia menjadi salah satu negara dengan kualitas tenaga pendidik yang rendah.

Dalam survey lain menyebutkan bahwa ada peningkatan signifikan mengenai jumlah tenaga pendidik yang terjadi di tahun 1999 hingga 2000 dimana jumlah peserta didik hanya berkisar 17% dari total tenaga pendidik yang tersedia. Dari jumlah guru yang memang banyak itu juga, masih ada sekitar 52% guru yang belum memiliki sertifikat profesi, serta 25% yang belum memenuhi kualifikasi akademik.

Dalam Undang-undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen pasal 20 poin b mengungkapkan bahwa dalam melaksanakan tugas keprofesionalan, guru berkewajiban meningkatkan dan mengembangkan kualifikasi akademik dan kompetensi secara berkelanjutan sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni. Jika didasari oleh undang-undang tersebut maka sebagai seorang guru tidak boleh berhenti belajar serta meningkatkan kapasitasnya agar dapat menjalankan tugas dan tanggung jawabnya dengan baik.

·         Tidak tersedia fasilitas yang memadai

Berhubungan dengan minimnya bahan belajar, fasilitas yang memadai di setiap sekolah sesuai dengan jenjangnya juga tak kalah penting. Karena, fasilitas di lingkungan pendidikan sangat diperlukan guna mendukung proses pembelajaran para peserta didik.

Pemerintah setempat perlu ikut berperan untuk menangani masalah ini. Sudah menjadi keharusan untuk melengkapi fasilitas pendidikan agar kualitas proses belajar mengajar dapat lebih fokus dan berkualitas.

Perlengkapan kelas seperti meja, kursi, papan tulis, alat-alat lab, serta fasilitas kesehatan sekolah harus layak dan wajib selalu terawat agar usia pakai fasilitas tersebut bisa bertahan lebih lama.

 

Sebenarnya masih ada beberapa faktor yang mempengaruhi kualitas proses belajar mengajar di Indonesia, namun yang paling menonjol adalah masalah seperti yang dibahas di atas. Dalam kasus ini peran seluruh bidang dalam pendidikan termasuk pemerintah, tenaga pendidik, peserta didik, dan orang tua harus turut andil dalam memperbaiki kualitas pendidikan di Indonesia.

Dengan semuanya bergotong-royong dan saling mendukung, permasalahan pendidikan di Indonesia akan segera berlalu. Peningkatan kualitas pendidikan pun bukanlah harapan semata.

AHMAD SAHAL GOZALI 

#PendidikanBerkualitas

#MenulisBlog

#UNIVERSITASNUSAPUTA  

 #BEMUNIVERSITASNUSAPUTA

Komentar